3 TKI Ditembak, Nasdem Nilai Pemerintah Gagal
Pemerintah dinilai gagal mengawal reformasi menyusul tewasnya tiga
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia Sabtu, 24 Maret 2012.
Hal ini disampaikan Dewan Pembina Partai Nasional Demokrat, Hary Tanoesoedibjo usai menghadiri peringatan hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-52 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu 28 April 2012. "Pemerintah gagal melindungi TKI. Kita melihat korupsi, kemiskinan, pendidikan belum bisa diurus, ini yang membuat TKI banyak ke luar negeri," kata Hary yang merupakan CEO MNC Group ini.
Karena itu, kata Hary, yang perlu dilakukan pemerintah adalah bagaimana mereduksi jumlah TKI yang keluar, dan memanfaatkan sumber daya manusia tersebut untuk kebutuhan dalam negeri. Pemerintah bisa meningkatkan pendidikan dan memanfaatkan segala potensi wilayah di luar Jawa, yakni Sumatera, Kalimantan, dan pulau timur Indonesia lainnya.
Hary menilai saat ini pemerintah masih berfokus pada Pulau Jawa saja. Padahal di luar Jawa masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk warga negara Indonesia.
"Pemerintah masih belum bisa hasilkan negara yang berdaulat dan tangguh," kata Hary.
Sebelumnya, otopsi ulang terhadap tiga jenazah Tenaga Kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Barat yang tewas di Malaysia seluruhnya telah rampung dilaksanakan, Jumat 27 April 2012. Hasilnya, Mabes Polri bersama Kementerian Luar Negeri mengumumkan: organ tubuh ketiga TKI dalam kondisi lengkap.
“Seluruh organ vital – tubuh, otak, mata, jantung, hati, ginjal, dan lain-lain – dalam keadaan lengkap. Semua jahitan pada jenazah adalah luka irisan dari dokter otopsi untuk melihat kelainan pada jenazah,” kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri, Brigjen Pol. Musaddeq Ishaq, dalam konferensi pers bersama Polri dan Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Jumat sore.
Otopsi ulang terhadap ketiga jenazah TKI dilakukan oleh tim kedokteran forensik Polri dibantu tim kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Musaddeq menekankan, otopsi dilakukan secara independen, profesional, akuntabel, dan transparan.
Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyatakan, otopsi ulang tersebut adalah bentuk keseriusan dan keberpihakan pemerintah terhadap warga negaranya. “Hasil otopsi ulang menyimpulkan, dugaan sejumlah organ tubuh hilang dari ketiga saudara kita tersebut tidak terbukti,” katanya
Hal ini disampaikan Dewan Pembina Partai Nasional Demokrat, Hary Tanoesoedibjo usai menghadiri peringatan hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-52 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu 28 April 2012. "Pemerintah gagal melindungi TKI. Kita melihat korupsi, kemiskinan, pendidikan belum bisa diurus, ini yang membuat TKI banyak ke luar negeri," kata Hary yang merupakan CEO MNC Group ini.
Karena itu, kata Hary, yang perlu dilakukan pemerintah adalah bagaimana mereduksi jumlah TKI yang keluar, dan memanfaatkan sumber daya manusia tersebut untuk kebutuhan dalam negeri. Pemerintah bisa meningkatkan pendidikan dan memanfaatkan segala potensi wilayah di luar Jawa, yakni Sumatera, Kalimantan, dan pulau timur Indonesia lainnya.
Hary menilai saat ini pemerintah masih berfokus pada Pulau Jawa saja. Padahal di luar Jawa masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk warga negara Indonesia.
"Pemerintah masih belum bisa hasilkan negara yang berdaulat dan tangguh," kata Hary.
Sebelumnya, otopsi ulang terhadap tiga jenazah Tenaga Kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Barat yang tewas di Malaysia seluruhnya telah rampung dilaksanakan, Jumat 27 April 2012. Hasilnya, Mabes Polri bersama Kementerian Luar Negeri mengumumkan: organ tubuh ketiga TKI dalam kondisi lengkap.
“Seluruh organ vital – tubuh, otak, mata, jantung, hati, ginjal, dan lain-lain – dalam keadaan lengkap. Semua jahitan pada jenazah adalah luka irisan dari dokter otopsi untuk melihat kelainan pada jenazah,” kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri, Brigjen Pol. Musaddeq Ishaq, dalam konferensi pers bersama Polri dan Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Jumat sore.
Otopsi ulang terhadap ketiga jenazah TKI dilakukan oleh tim kedokteran forensik Polri dibantu tim kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Musaddeq menekankan, otopsi dilakukan secara independen, profesional, akuntabel, dan transparan.
Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyatakan, otopsi ulang tersebut adalah bentuk keseriusan dan keberpihakan pemerintah terhadap warga negaranya. “Hasil otopsi ulang menyimpulkan, dugaan sejumlah organ tubuh hilang dari ketiga saudara kita tersebut tidak terbukti,” katanya
Comments